Pages

WELCOME TO MY BLOG, ENJOY.. :D
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 13 Oktober 2013

Ketidakselarasan (unconformity)


Pernah dong kamu menikmati musik orkestra?
Belom ya? Makanya jangan dangdutan terus dong.. Hahaha dalam musik orkestra, berbagai macam alat musik --trumpet, cello, biola, flute-- dimainkan bersama-sama. Di sini, keselarasan sangat penting! Gak cuma asal tiup aja, tapi bunyinya harus selaras agar menghasilkan melodi yang indah. Jika tidak selaras, pasti bunyinya sumbang.

Nah, dalam geologi pun dikenal pula istilah ketidakselarasan (unconformity). Ketidakselarasan ini dikenal terutama dalam cabang stratigrafi, yaitu cabang geologi yang khusus mempelajari perlapisan batuan.
Idealnya, perlapisan batuan terbentuk terus menerus. Setelah terbentuk lapisan a, lalu b di atasnya, lalu c diatasnya lagi. Terus begitu. Kalaupun ada jeda, jeda itu sebentar saja. Tetapi, kadang-kadang terdapat kasus dimana sedimentasi berhenti sama sekali untuk jeda waktu yang lama, sehingga dari kacamata waktu geologi bisa dibilang ada lapisan yang "hilang". Itulah ketidakselarasan.
Ada bermacam-macam ketidakselarasan di alam. Let's see it one by one!
1. Disconformity

Disconformity terjadi ketika sedimentasi terhenti untuk waktu yang saaangat lama, sampai-sampai lapisan batuan yang terakhir terbentuk tergerus oleh erosi. Dengan kata lain, ciri khas ketidakselarasan jenis disconformity adalah adanya bidang erosi.

2. Nonconformity

Nonconformity : adanya lapisan batuan sedimen yang menumpang di atas batuan beku atau metamorf, proses terbentuknya sebagai berikut: ada sebuah perlapisan batuan sedimen yang mengandung batuan metamorf/intrusi batuan beku. Pada suatu hari, proses sedimentasi berhenti untuk waktu yang lama. Perlapisan batuan sedimen ini pun tererosi sampai-sampai batuan beku/metamorf muncul ke permukaan. Beberapa saat kemudian, proses sedimentasi berjalan lagi. Hasil akhirnya adalah batuan beku/metamorf dengan bagian atas tampak tererosi dan ditumpangi suatu lapisan batuan sedimen

3. Paraconformity

Paraconformity ini ketidakselarasan yang paling bikin pusing ahli geologi (yang amatiran kayak saya sih). Bayangin aja, kalau disconformity kan gampang ketahuannya, soalnya dia punya bidang erosi yang mencolok mata. Nah si paraconformity ini terjadi ketika sedimentasi terjadi untuk waktu yang luuuama tetapi lapisan batuan yang terakhir tidak mengalami erosi! Makanya, kelihatannya perlapisan batuan hasil paraconformity itu normal-normal saja seperti lapisan batuan yang terbentuk secara selaras. Paraconformity baru ketahuan kalau ternyata ditemukan "loncat fosil" antara lapisan batuan sedimen yang saling bersebelahan. Seperti yang sudah kamu baca, hukum suksesi fauna berkata bahwa tiap periode geologi diwakili oleh fosil yang unik, khas pada zaman itu. Nah, kalau perlapisan batuan sedimen terbentuknya selaras, seharusnya fosil-fosil yang dikandungnya pun bergantian dengan mulus dari zaman ke zaman.tapi kalau ternyata antara dua lapisan batuan

sedimen yang bersebelahan eh kok fosil yang dikandungnya loncat zaman, berarti pasti dulu ada jeda sedimentasi yang lama... Walaupun tanpa bidang erosi. Yap, paraconformity.

4. Angular unconformity

Angular unconformity  dicirikan oleh adanya beda dip yang sangat tajam antara perlapisan di atas dan perlapisan di bawah. Misalnya, dalam suatu tubuh perlapisan batuan sedimen, 3 lapisan terbawah punya dip 0 derajat, alias lapisan itu horizontal. Eh ternyata..4 lapisan di atasnya punya dip 60 derajat! Inilah angular unconformity.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About