Klasifikasi iklim Köppen
Klasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara luas. Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk mengubah sistem klasifikasi, sehingga sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger .
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada konsep bahwa tanaman adalah ekspresi terbaik iklim; dan, lingkaran zona iklim telah dipilih dengan distribusi tanaman. Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan tahunan, dan kelembaban musiman.[2]
Skema
efv
KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermal
Iklim tropis berkarakter temperatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian rendah) — dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata 18 °C (64.4 °F) atau lebih tinggi. Terbagi menjadi:
- Iklim hutan hujan tropis (Af):[3] Mengalami kelembaban 60 mm (2,4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.
- Iklim monsun tropis (Am)
- Iklim basah dan kering atau sabana tropis (Aw).
KELOMPOK B: Iklim kering (gersang dan semigersang)
Contoh:
Yuma, Arizona (BWh)
Almería, Spanyol (BWh)
Cobar, New South Wales, Australia (BSh)
Murcia, Spanyol (BSh)
Medicine Hat, Alberta, Kanada (BSk)
Enna, Italia (BSh)
Yuma, Arizona (BWh)
Almería, Spanyol (BWh)
Cobar, New South Wales, Australia (BSh)
Murcia, Spanyol (BSh)
Medicine Hat, Alberta, Kanada (BSk)
Enna, Italia (BSh)
KELOMPOK C: Iklim sedang/mesotermal
- Iklim Mediterania (Csa, Csb)
Contoh:
Split, Kroasia (Csa)
Madrid, Spanyol (Csa)
Marseille, Perancis (Csa)
Yalta, Ukraina (Csa)
Los Angeles, California (Csa)
Barcelona, Spanyol (Csa)
Santiago, Chili(Csb)
Adelaide, Australia (Csa)
Perth, Australia (Csa)
Risan, Montenegro (Csb)
Porto, Portugal (Csb)
San Francisco, California (Csb)
Victoria, British Columbia (Csb)
Split, Kroasia (Csa)
Madrid, Spanyol (Csa)
Marseille, Perancis (Csa)
Yalta, Ukraina (Csa)
Los Angeles, California (Csa)
Barcelona, Spanyol (Csa)
Santiago, Chili(Csb)
Adelaide, Australia (Csa)
Perth, Australia (Csa)
Risan, Montenegro (Csb)
Porto, Portugal (Csb)
San Francisco, California (Csb)
Victoria, British Columbia (Csb)
- Iklim subtropis (Cfa, Cwa)
Contoh:
New York City, New York (Cfa)
Dallas, Texas (Cfa)
Milan, Italia (Cfa)
Buenos Aires, Argentina (Cfa)
Brisbane, Australia (Cfa)
Atlanta, Georgia (Cfa)
Porto Alegre, Brazil (Cfa)
Luodian, Guizhou, Cina (Cwa)
Sydney, Australia (Cfa).
New York City, New York (Cfa)
Dallas, Texas (Cfa)
Milan, Italia (Cfa)
Buenos Aires, Argentina (Cfa)
Brisbane, Australia (Cfa)
Atlanta, Georgia (Cfa)
Porto Alegre, Brazil (Cfa)
Luodian, Guizhou, Cina (Cwa)
Sydney, Australia (Cfa).
- Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb)
Contoh:
Limoges, Perancis (Cfb)
Langebaanweg, Afrika Selatan (Cfb)
Curitiba, Brazil (Cfb)
Prince Rupert, British Columbia, Kanada (Cfb)
Bergen, Norwegia (Cfb)
Limoges, Perancis (Cfb)
Langebaanweg, Afrika Selatan (Cfb)
Curitiba, Brazil (Cfb)
Prince Rupert, British Columbia, Kanada (Cfb)
Bergen, Norwegia (Cfb)
- Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc)
Examples:
Punta Arenas, Chili (Cfc)
Monte Dinero, Argentina (Cfc)
Reykjavík, Islandia (Cfc)
Tórshavn, Kepulauan Faroe (Cfc)
Harstad, Norwegia (Cfc).
Punta Arenas, Chili (Cfc)
Monte Dinero, Argentina (Cfc)
Reykjavík, Islandia (Cfc)
Tórshavn, Kepulauan Faroe (Cfc)
Harstad, Norwegia (Cfc).
Kelompok D: Iklim benua/mikrotermal
- Iklim benua musim panas (Dfa, Dwa, Dsa)
Contoh:
Chicago, Illinois (Dfa)
Santaquin, Utah (Dfa)
Seoul, Korea Selatan (Dwa) Cambridge, Idaho (Csa) Saqqez, Iran (Csa)
Chicago, Illinois (Dfa)
Santaquin, Utah (Dfa)
Seoul, Korea Selatan (Dwa) Cambridge, Idaho (Csa) Saqqez, Iran (Csa)
- Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Dfb, Dwb, Dsb)
Contoh:
Ankara, Turki (Dsb)
Moncton, New Brunswick, Kanada (Dfb)
Minsk, Belarus (Dfb)
Revelstoke, British Columbia, Kanada (Dfb)
Fargo, North Dakota, (Dfb)
Vladivostok, Rusia (Dwb).
Stockholm, Swedia (Dfb)
Ankara, Turki (Dsb)
Moncton, New Brunswick, Kanada (Dfb)
Minsk, Belarus (Dfb)
Revelstoke, British Columbia, Kanada (Dfb)
Fargo, North Dakota, (Dfb)
Vladivostok, Rusia (Dwb).
Stockholm, Swedia (Dfb)
contoh:
Sept-Îles, Quebec, Kanada (Dfc)
Anchorage, Alaska (Dfc)
Mount Robson, British Columbia, Kanada (Dfc)
Irkutsk, Rusia (Dwc).
Kirkenes, Finnmark, Norwegia (Dfc)
Sept-Îles, Quebec, Kanada (Dfc)
Anchorage, Alaska (Dfc)
Mount Robson, British Columbia, Kanada (Dfc)
Irkutsk, Rusia (Dwc).
Kirkenes, Finnmark, Norwegia (Dfc)
- Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrim (Dfd, Dwd)
KELOMPOK E: Iklim Kutub
- Iklim tundra (ET)
Examples:
Iqaluit, Nunavut, Kanada
Provideniya, Rusia
Deception Island, Antarktika.
Longyearbyen, Svalbard
Iqaluit, Nunavut, Kanada
Provideniya, Rusia
Deception Island, Antarktika.
Longyearbyen, Svalbard
- Iklim kutub es (EF)
Iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode yang panjang. Sedangkan cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat. Ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi. Meteorologi mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi didalam atmosfer terutama pada lapisan bawah (troposfer).
Klimatologi berasala dari bahasa Yunani klima dan logos. Klima berarti kemiringan bumi yang terfokus pada pengertian lintang tempat. Logos berarti ilmu.
Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, meteoros dan logos. Meteoros berarti benda yang ada didalam udara.
Pembagian klimatologi berdasarkan cakupan daerah kajian:
1. Makroklimatologi : ukuran global
2. Mesoklimatologi : ukuran 10-100 km
3. Mikroklimatologi : ukuran kurang dari 100 m
Sistem iklim terdiri komponen:
1. atmosfer atau udara
2. litosfer atau batuan
3. hidrosfer terdiri dari cair atau air
4. kriosfer tediri dari es,salju dan gletser.
5. biosfer terdiri tumbuhan dan mahluk hidup.
Di permukaan bumi banyak sekali macam iklim, untuk menyederhanakan maka dilakukan upaya pengelompokan iklim.
Pengelompokan iklim berdasarkan pendekatan:
1. metode genetik : penentu faktor iklim yaitu pola sirkulasi udara, radiasi bersih dan fluks kelembaban.
2. metode generik ( empirik).: unsur iklim yang diamati atau efeknya terhadap gejala lain, contohnya manusia atau tumbuhan.
Mayoritas pengelompokan iklim menggunakan metode genetik sekitar 10 % sisanya berdasarkan metode empirik.
Metode Genetik digunakan oleh:
1. H.Flohn (1950) berdasarkan : sabuk angin global dan ciri curahan
2. Strahler (1969) berdasarkan: massa udara yang dominan dan ciri curahan.
3. Budyko (1956) berdasarkan: neraca energi ( indeks radiasi kekeringan).
Metode empirik:
1. Koppen (1900) berdasarkan hubungan iklim dengan tumbuhan dengan kriteria numerik digunakan untuk menentukan jenis dan unsur iklim.
2. Thornthwaite berdasarkan evapotranspirasi dan curah hujan.
3. Miller berdasarkan suhu dan curah hujan.
4. Schmidt & Ferguson (1951) berdasarkan curah hujan untuk menentukan jumlah bulan kering dan bulan basah.
5. Oldeman (1975) berdasarkan curah hujan yang difokuskan pada bidang pertanian
6. Mohr berdasarkan tingkat kelembaban dengan menyertakan pengaruh curah hujan
7. Miller berdasarkan suhu dan curah hujan
Jenis Iklim Flohn (1950):
Jenis Iklim
|
Karakteristik Curah Hujan
| |
I
|
Katulistiwa Barat
|
Basah
|
II
|
Tropis
|
Hujan musim panas
|
III
|
Kering subtropics
|
Kering sepanjang tahun
|
IV
|
Hujan musim dingin
|
Hujan musim dingin
|
V
|
Ekstra tropis barat
|
Curahan sepanjang tahun
|
VI
|
Subpolar
|
Curahan sepanjang tahun tetapi terbatas
|
VIa
|
Sub Benua Boreal
|
Curahan musim panas terbatas, curahan musim dingin kurang
|
VII
|
Polar Tinggi
|
Curahan kurang sekali,salju turun awal musim dingin, curahan musim panas
|
Jenis Iklim Strahler (1969)
Jenis Iklim
|
Faktor penentu iklim
| |
I
|
Iklim lintang rendah
|
Massa udara katulistiwa dan tropis
|
a
|
Khatulistiwa basah
| |
b
|
Pantai angin pasat
| |
c
|
Gurun dan stepa tropis
| |
d
|
Gurun pantai barat
| |
e
|
Kering-basah tropis
| |
II
|
Iklim lintang menengah
|
Massa udara polar dan tropis
|
a
|
Subtropis lembab
| |
b
|
Pantai barat laut
| |
c
|
Mediterania
| |
d
|
Gurun dan stepa lintang menengah
| |
e
|
Benua lembab
| |
III
|
Iklim lintang tinggi
|
Massa udara polar dan artik
|
Subartik benua
| ||
Subartik laut
| ||
tundra
| ||
IV
|
Iklim daratan tinggi
|
Ketinggian sebagai penentu iklim
|
Jenis Iklim Budyko (1956)
Jenis Iklim
|
Nilai indeks kekeringan
| |
I
|
Gurun
|
> 3
|
II
|
Separuh gurun
|
2-3
|
III
|
Stepa
|
1-2
|
IV
|
Hutan
|
0.33-11
|
V
|
Tundra
|
<0.33
|
Jenis Iklim Koppen (Dr Wladimir Koppen ahli ilmu iklim dari Jerman, 1918)
Koppen membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.
Lambang
|
Jenis Iklim
|
A
|
Iklim Hujan Tropis
|
Af
|
Iklim hutan hujan tropis
|
Aw
|
Iklim savanna
|
Am
|
Iklim monsoon tropis
|
B
|
Iklim kering
|
BSh
|
Iklim stepa kering
|
BSk
|
Iklim stepa sejuk
|
BWh
|
Iklim gurun terik
|
BWk
|
Iklim gurun sejuk
|
C
|
Iklim Hujan Sedang Panas
|
Cfa
|
Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
|
Cfb
|
Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
|
Cfc
|
Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
|
Cwa
|
Hujan musim panas,musim panas terik
|
Cwb
|
Hujan musim panas,musim panas panas
|
Csa
|
Hujan musim dingin,musim panas terik
|
Csb
|
Hujan musim dingin,musim panas panas
|
D
|
Iklim Hutan Salju Sejuk
|
Dfa
|
Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
|
Dfb
|
Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
|
Dfc
|
Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
|
Dfd
|
Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
|
Dwa
|
Hujan musim panas,musim panas terik
|
Dwb
|
Hujan musim panas,musim panas panas
|
Dwc
|
Hujan musim dingin,musim panas terik
|
Dwd
|
Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
|
E
|
Iklim Kutub
|
ET
|
Tundra
|
EF
|
Salju dan es abadi
|
Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D.
- Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
- Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
- C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
- D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.
Kriteria utama iklim A,B,C,D,E
Jenis Iklim
|
Ciri-ciri iklim
|
A
|
Suhu rata-rata bulan terdingin minimal 18゜C, curah hujan tahunan > evapotranspirasi tahunan.
|
B
|
Evapotranspirasi potensial tahunan rata-rata > curahan tahunan rata-rata. Tidak ada kelebihan air.
|
C
|
Suhu rata-rata bulan terdingin -3 s.d 18゜C . Bulan terpanas > 10 ゜C.
|
D
|
Suhu rata-rata bulan terdingin < 10 ゜C, bulan terpanas >10 ゜C.
|
E
|
Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 ゜C, untuk daerah tundra 0 s.d 10 ゜C, untuk daerah salju abadi < 10゜C.
|
Kriteria tambahan Iklim Koppen
Jenis Iklim
|
Ciri-ciri iklim
|
f
|
Tidak ada musim kering,basah sepanjang tahun.
|
m
|
Monsoon,dengan musim kering pendek,dan sisanya hujan lebat sepanjang tahun.
|
w
|
Hujan musim panas
|
S
|
Kondisi kering pada musim panas
|
W
|
Kondisi kering pada musim dingin
|
Jenis Iklim
|
Ciri-ciri iklim
|
a
|
Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22゜C
|
b
|
Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas <22゜C
|
c
|
Musim panas yang sejuk dan pendek, rata-rata kurang dari 4 bulan memiliki suhu > 10゜C
|
d
|
Musim dingin yang sangat dingin, suhu rata-rata bulan terdingin < -3゜C
|
h
|
Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 ゜C
|
k
|
Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 ゜C
|
Jenis Iklim Thornthwaite (1933)
Pembagian daerah berdasarkan suhu
Lambang
|
Ciri-ciri iklim
|
Karakteristik Tanaman
|
Indeks P-E
|
A
|
Basah
|
Hutan Hujan
|
>128
|
B
|
Lembap
|
Hutan
|
64-127
|
C
|
Kurang lembap
|
Padang rumput
|
32-63
|
D
|
Agak kering
|
Stepa
|
16-31
|
E
|
Kering
|
Gurun
|
<16
|
Lambang
|
Ciri-ciri iklim
|
Indeks T-E
|
A`
|
Tropis
|
>128
|
B`
|
Mesotermal
|
64-127
|
C`
|
Mikrotermal
|
32-63
|
D`
|
Taiga
|
16-31
|
E`
|
Tundra
|
<16
|
F`
|
Salju
|
—————————————
Contoh klasifikasi iklim:
BA`: iklim tropis lembab
BB` :iklim mesotermal lembap
CA`:iklim tropis kurang lembap
DA`:iklim tropis agak kering
DB`:iklim mesotermal agak kering
Iklim Schmidt & Feguson
Menggunakan kriteria bulan sebagai berikut:
Bulan
|
Curah hujan
|
Basah
|
> 100 mm
|
Lembap
|
60-100 mm
|
Kering
|
< 60 mm
|
Dengan menggunakan persamaan:
Q = jumlah rata-rata bulan kering
Jumlah rata-rata bulan basah
Tahapan menghitung Q:
1. Menghitung jumlah bulan kering dan bulan basah tiap tahun
2. Menjumlahkan hasil no.1 dalm suatu periode (misal 30 tahun)
3. Menghitung nilai Q
Lambang Iklim
|
Nilai Q
|
A (Sangat Basah)
|
< 0.143
|
B (Basah)
|
0.144-0.333
|
C (Agak Basah)
|
0.334-0.600
|
D (Sedang)
|
0.601-1
|
E (Agak Kering)
|
1.001-1.670
|
F (Kering)
|
1.671-3
|
G (Sangat Kering)
|
3.001-7
|
H (Sangat Kering Sekali)
|
7.001
|
Jenis IklimOldeman
Bulan
|
Curah hujan
|
Basah
|
> 200 mm
|
Kering
|
< 100 mm
|
Lambang
|
Jumlah Bulan Basah Yang Berurutan
|
A
|
> 9
|
B
|
7-9
|
C
|
5-6
|
D
|
3-4
|
E
|
< 3
|
Lambang
|
Jumlah Bulan Basah Yang Berurutan
|
Jumlah Bulan Kering Yang Berurutan
|
A
|
> 9
|
-
|
B1
|
7-9
|
< 2
|
B2
|
7-9
|
2-4
|
C1
|
5-6
|
< 2
|
C2
|
5-6
|
2-4
|
C3
|
5-6
|
5-6
|
D1
|
3-4
|
<2
|
D2
|
3-4
|
2-4
|
D3
|
3-4
|
5-6
|
D4
|
3-4
|
>6
|
E1
|
<3
|
<2
|
E2
|
<3
|
2-4
|
E3
|
<3
|
5-6
|
E4
|
<3
|
>6
|
IklimMohr
Bulan
|
Curah hujan
|
Basah
|
> 100 mm
|
Lembap
|
60-100 mm
|
Kering
|
< 60 mm
|
Jenis Iklim Miller
A
|
Iklim Terik
|
Suhu rata-rata tahunan > 21.1
|
Jenis Iklim
|
Kriteria Curah Hujan
| |
1
|
Iklim khatulistiwa
|
Hujan dengan maksimum ganda
|
1m
|
Iklim khatulistiwa
|
Hujan jenis monsun
|
2
|
Iklim laut topis
|
Tak menunjukan musim kering yang jelas
|
2m
|
Iklim laut tropis
|
Hujan jenis monsun
|
3
|
Iklim benua tropis
|
Hujan pada musim panas
|
3m
|
Iklim benua tropis
|
Hujan jenis monsun
|
B
|
Iklim Sedang Panas
|
Tak ada musim dingin, tak ada bulan dengan suhu< 6.1
|
Jenis Iklim
|
Kriteria Curah Hujan
| |
1
|
Iklim mediterania
|
Hujan pada musim dingin
|
2
|
Iklim mediterania
|
Hujan merata
|
2m
|
Iklim mediterania
|
Hujan jenis monsun
|
C
|
Iklim Sedang Sejuk
|
Musim dingin lamanya 1-5 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1
|
Jenis Iklim
|
Kriteria Curah Hujan
| |
1
|
Iklim laut
|
Hujan merata atau maksimum pada musim dingin
|
2
|
Iklim benua
|
Hujan maksimum pada musim panas
|
2m
|
Iklim benua
|
Hujan jenis monsun
|
D
|
Iklim Dingin
|
Musim dingin lamanya 6 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1
|
Jenis Iklim
|
Kriteria Curah Hujan
| |
1
|
Iklim laut
|
Hujan merata atau maksimum pada musim dingin
|
2
|
Iklim benua
|
Hujan maksimum pada musim panas
|
2m
|
Iklim benua
|
Hujan jenis monsun
|
E
|
Iklim Artik
|
Tidak ada musim panas > 3 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1
|
F
|
Iklim Gurun
|
Curahan rata-rata < 20 % suhu tahunan rata-rata
|
1
|
Iklim gurun terik
|
Tak ada musim dingin, tak ada bulan dengan suhu < 6.1
|
2
|
Iklim gurun lintang menengah
|
Terdapat beberapa bulan dengan suhu < 6.1
|
G
|
Iklim Pegunungan
|
Tidak ada musim panas > 3 bulan dengan suhu rata-rata < 6.1
|
Tipe Iklim Menurut Junghuhn
Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
- Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat. - Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran. - Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. - Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
Gambar di atas menunjukan pembagian iklim menurut Junghunn
Pembagian Iklim lainya berdasarkan:
- Iklim Matahari
- Iklim Fisis
Iklim Matahari :
1) Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
| |
2)
|
Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
|
3)
|
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
|
4)
|
Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi. • Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan. |
Iklim Fisis
Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim
Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim
Fisis terdiri dari:
1)
|
Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan rendah; b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil; c) Banyak awan, dan d) Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil; b) Banyak awan; c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik; d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba. |
2)
|
Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40(, yaitu sebagai berikut: a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan b) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu tahunan besar; b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas. |
3)
|
Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut: a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar; b) Udara kering, c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan d) Jarang turun hujan. |
4)
|
Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut: a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi; b) Terdapat di daerah sedang; c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil; d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan; e) Kadang banyak turun salju. |
5)
|
Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan; b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau. |
Gambar di bawah menunjukan perbandingan distribusi dan intensitas curah hujan klimatologi antara dua periode (1931-1960) dengan periode (1961-1990) dan terjadi perubahan yang besar hal ini juga menunjukan terjadi perubahan iklim di beberapa tempat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar